Peloporsumut.com, Deliserdang– Hak masyarakat kecil lewat bantuan subsidi pemerintah “disunat” oknum mafia migas terus mendapat sorotan publik. Hal ini telah disampaikan kepada Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto melalui Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Ferry Walintukan, akan tetapi ia masih enggan menanggapi konfirmasi wartawan perihal dugaan pelanggaran hukum tersebut.
Informasi diperoleh wartawan, Bahan Bakar Gas LPG (Liquified Petroleum Gas) ukuran 3 kilo gram itu di oplos atau disuling ke tabung gas 12 kilo gram dan 50 kilo gram untuk diperjualbelikan kembali.
Gudang pengoplos gas tersebut berada di Jalan Keramat, Desa Amplas, Percut Sei Tuan, Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut).
Menanggapi hal ini, Aktivis kemanusiaan dari Lembaga Pengawal Keadilan Rakyat (PKR) Sumatera Utara Ria Sitorus menyerukan agar seluruh pemangku kebijakan untuk tidak berpangku tangan. Menurutnya, sejumlah pihak mempunyai peran dalam menyelamatkan hak masyarakat tersebut tepat sasaran.
” Kita dari lembaga PKR menyerukan agar pihak Pertamina, Aparat Penegak Hukum (APH) dan stakeholder lainnya berempati terhadap informasi dugaan pencurian hak masyarakat miskin ini. Kalau benar gas subsidi pemerintah yang seyogianya hak masyarakat ekonomi lemah dipermainkan agar kiranya semua elemen melek melihat persoalan ini ” tandasnya ketika dimintai tanggapannya, Kamis (07/08/2025).
Lembaga PKR Sumatera Utara juga akan mengumpulkan informasi dan data – data terkait hal tersebut agar berkirim surat resmi ke pihak Pertamina, pihak Kepolisian, dan lainnya kata dia mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Aparat Penegak Hukum (APH) tengah gencar melakukan penekanan terhadap praktik ilegal tersebut, akan tetapi belakangan ini kembali beroperasi tanpa takut akan adanya sangsi hukum.
Informasi dihimpun, gudang pengoplos gas sebelumnya pernah di grebek Polda Sumut yang berada di Desa Marindal II, pada Kamis (6/2/2025) lalu. Akan tetapi tempat gudang ini telah dipindah ke Jalan Keramat, Percut Sei Tuan.
Amatan wartawan dilokasi gudang, puluhan mobil L300 box warna hitam keluar masuk hilir mudik melangsir gas ke arena gudang. Ada juga mobil besar yang masuk mengangkut hasil pengoplosan untuk di distribusikan ke berbagai daerah. Tepat dilorong gudang, juga ditempatkan pengawalan yang ketat dilengkapi dengan Handy Talk (HT) untuk memantau setiap kendaran yang keluar masuk.
Dilokasi, terdengar riuh suara dentuman bongkar muat tabung gas dan desisan oplosan gas. Udara diseputaran gudang juga tercium aroma gas yang sangat menyengat. (Red/TIM).